Minuman Berenergi Bahaya untuk Remaja
Minuman
energi yang diiklankan akan menambah tenaga, konsentrasi, dan daya
tahan tubuh ternyata bukan hanya memikat orang dewasa, melainkan juga
anak-anak dan remaja. Padahal, untuk mereka, minuman energi bisa
berbahaya.
Potensi bahaya terutama berasal dari
tingginya jumlah kafein atau bahan-bahan lain yang serupa di dalam
produk minuman berenergi. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal
Pediatric menyebutkan efek samping minuman energi untuk anak dan remaja
bisa berupa meningkatnya detak jantung, kejang, stroke, halusinasi,
bahkan kematian.
Penelitian yang dilakukan tim dari
sekolah kedokteran Universitas Miami ini menganalisis data yang berasal
dari laporan pemerintah dan kelompok pemerhati, literatur ilmiah,
laporan kasus, dan artikel di media.
Dakota Sailor (18), pelajar di SMA di
Carl Junction, merupakan salah satu korban dari minuman energi. Ia
mengalami kejang-kejang dan dirawat selama 5 hari di rumah sakit tahun
2010 setelah menenggak sebuah minuman energi. Menurut dokter, kafein
atau bahan serupa kafein menjadi biang keladinya.
Pada minuman energi yang ada di pasaran,
kandungan yang paling mendominasi adalah kafein dan taurine. Kandungan
kafein dalam satu kaleng minuman ini bahkan lima kali lebih banyak
dibanding dalam minuman soda. Padahal, tak sedikit para remaja yang
mengonsumsi 4-5 kaleng minuman energi setiap hari.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
kandungan dalam minuman energi bisa meningkatkan efek kafein dan kerap
menimbulkan efek samping mual dan diare. Karena itu, para peneliti
menyarankan agar minuman energi juga dilarang untuk anak dan remaja,
seperti halnya alkohol, obat resep, dan tembakau.
Sebelumnya, Food and Drug Administration
Amerika mengeluarkan peringatan kepada para produsen minuman karena
memasukkan alkohol dan kafein dalam produk mereka. Apalagi ada laporan
campuran alkohol dan kafein bisa berbahaya.
Menanggapi penelitian tersebut, Maureen
Storey, Wakil Presiden Senior American Bevarage Association mengatakan,
informasi yang disampaikan dalam riset itu banyak yang keliru.
Ia mengatakan, banyak produk minuman
energi yang kandungan kafeinnya lebih sedikit dari kopi yang dijual di
gerai kopi. Lagi pula, menurutnya, kandungan kafein sudah tercantum di
dalam label kemasan. "Kafein adalah kandungan yang aman. Namun, untuk
mereka yang sensitif sebaiknya periksa label kemasan," katanya.
Saat ini publik mengharapkan laporan
penelitian yang dilakukan American Academy of Pediatrics mengenai studi
klinis seputar keamanan minuman energi untuk anak dan remaja.
http://www.smkn1-rotabayat.sch.id
http://www.smkn1-rotabayat.sch.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar